Pages

Sabtu, 30 Juni 2012

Bintang Kerinduan

I have one miracle, star. She is my star. My shiny star :)
Dia luar biasa. Kalian tau..dia gadis kecilku, tapi bisa menjadi sangat dewasa dari usianya, memandang masalah dari sudut yang berbeda, dan..dia ga takut untuk bertentangan denganku dan katakan aku salah.
Dia ga takut berbeda paham denganku. Ga jarang kami berdebat..dengan cara kami.
Dia selalu bisa membuatku merasa lebih baik ketika aku merasa jatuh. 
Aku selalu senang melihat senyumnya. Sorot matanya bersinar seperti bintang. Thats why i called her star.
Tapi selayaknya bintang, dia ga selalu terlihat, bahkan terkadang menghilang. Disaat-saat seperti itulah aku semakin merindukannya. Merindukan mendekapnya. Melihatnya ketika dia tertidur pulas.
Mungkin aku sempat begitu melindunginya, mungkin ia tak nyaman, entahlah..
Sudah menjadi naluriku untuk melindungi dan merasa bertanggung jawab atas orang yang dekat sekali denganku.
Tak pernah ingin melihatnya bersedih dan susah.
Hohohohoo..tapi aku juga terkadang menyebalkan baginya ;)
Tak jarang ia marah dan sebal kepadaku, ya karna ulahku sendiri.
Dia selalu mengkhawatirkan aku yang selalu ga tau gimana caranya jaga diri :)
Dia selalu dapat membuat orang disekitarnya merasa rindu padanya, seperti aku sekarang yang begitu merindukannya. Rindu mencium kedua pipinya dan mendaratkannya dipelukanku.
Dia sedang meniti jalannya, dan aku.. aku harus siap melepas perlahan genggamanku. Cukup melihatnya dari kejauhan dan mengetahui dia baik-baik saja.
Baik-baik ya nak..nda sayang sekali sama star :)


Rabu, 27 Juni 2012

ASA


"Aku ga suka!"
"Aku punya penjelasan"
"Aku ga mau dengar!"
"Terserah!!"

Ingat dialog diatas sayang?? Kita punya masa itu, dan hampir selalu terjadi. Saat ego kita tak bisa kita kendalikan. Tapi tak mengapa, karena itu kita belajar mengenal..

"Aku sayang kamu"
"aku juga"
"Semua lebih dari yang kamu tau"
"Aku tau"

Atau dialog diatas?? Itu saat kita sedang bahagia. Saat suasana hati kita sama-sama terpenuhi. Saat kita tau sebenarnya tak pernah ada benci.

"Kamu"
" (hening) "
" Ayo bicara, kenapa kamu diam saja? "
" (tetap hening) "
Lalu sama-sama hening.. kemudian,
"Aku mau jadi air saat kamu jadi batu. Tak akan ada masa dimana kita sama-sama menjadi batu :) "
"Aku sayang kamu"
"Aku juga"

*senyum terkembang*

Pecahlah tawa penuh kasih yang sesungguhnya tak pernah terhapus, bahkan untuk sekejap saja. Hanya terkadang tertutup tipisnya kabut bernama EGO.

Semua rentetan dialog itu hanya sedikit dari semua kebersamaan kita.
Kita bukan hanya soal bahagia, tapi juga tentang sedih, pertengkaran, impian, dan cerita cinta cita masa depan kita. Sampai kapanpun nanti, kita terus belajar mempelajari satu sama lain. Tak pernah mati semua asa bersama. Kecuali..waktu yang mematikan kita :)


Selasa, 26 Juni 2012

Kamu

Suara itu.
Suara yang amat ia rindukan.
Suara yang mengalun menenangkan, membelai disaat merasa letih. Tapi tak jarang suara itu membawanya ke tingkat amarah, kesal, dan tangis.


Malam tadi, suara itu menghilang. Ia cari tapi tak kunjung ia temukan.
Menghilang..


Jauh dalam hatinya ia rindu.
Bahkan tidak hanya ia, merekapun mencari suara itu.
Dipaksanya matanya untuk terpejam. Berdoa esok ia akan temukan suara itu.


Pagi ini semua sama.
Belum ia temukan suara itu. Tak ada sapa pagi untuknya seperti biasa, atau bahkan sudah lama tak ada.


Menjelang siang, Tuhan tau ia masi menunggu.
Tuhan hadiahkan suara itu untuknya. Hadiah karena ia tak pernah berhenti menunggu dan selalu yakin suara itu tak pernah pergi darinya.
Suara yang membawa rindunya membelah langit, membentang jarak.
Suara orang yang dicintainya. Kamu.

Jumat, 22 Juni 2012

Kecewa

*bunyi ringtone yg ia rindukan*
bergegas ia ambil ponsel dimeja kerjanya,,ia tau itu darinya. Nada itu yang ia rindukan. Dalam hatinya ia melonjak kegirangan, pipinya bersemu merah. Matanya penuh binar bahagia. Jantungnya berdegup kencang, seakan ini jumpa pertama. Dengan hati-hati ia buka kotak pesan. Benar..ada namanya disana. Semakin girang ia. Cintanya datang. 
Tapi..
Tiba-tiba wajah secerah mentari itu berubah seperti mendung yang bergelayut manja pada langit. Ditatapnya nanar layar ponselnya. Tak ada apa-apa disana. Tak ada yang ia harapkan. Tak ada siapapun. Hanya ia dan pantulan dirinya yang menggenggam ponsel dengan gelisah di cermin.

Penantian

Hari ini masih sama seperti kemarin. Masih tak ingin percaya. Ia bercermin, dan hasilnya sama. Masih ada kehampaan dimata itu. Masih jemarinya memainkan ponsel yang tak ia mengerti untuk apa. Berjalan gontai kembali ke peraduannya. Menatap keluar jendela, entah apa yang ia tunggu. Diluar hujan sudah turun, mulai membasahi jalanan depan rumah. Seulas senyum terbentuk di bibirnya. Ia memiliki kenangan dengan hujan. Membawa ingatannya kembali ke masa itu. Masa dimana pertama kalinya ia merasakan hujan dikota yang panas itu. Hujan yang membuatnya berpacu dengan waktu. Sebuah penerbangan sudah terjadwal untuknya. Aaahh..tiba-tiba ia merasa sesak. Ingatan itu tak kunjung memudar, padahal saat ini ia tak ingin mengenangnya. Satu-satunya yang ia nantikan adalah cintanya. Ya..cintanyalah yang membuatnya masi menunggu hingga saat ini. 
Tapi sampai kapankah??? Sampai ia tak sanggup menunggu lagi.

Kamis, 21 Juni 2012

Juniku Sayang, Juniku Malang



Aku punya Juni.
Dia Juniku. 
Juni adalah nafasku, hidupku, jiwaku, 
Juni adalah segalanya bagiku.
22 kali dia menghampiriku.
 Datang dengan penuh senyum dan kehidupan baru. 

Juni datang lagi kali ini untuk yang ke 23, tapi ada apa dengan Juniku?? 
Dia terlihat begitu suram dan gelap. 
Mengapa dia menyimpan air mata yang mengisyaratkan dalamnya kepedihan Juni?? 
Dia memelukku..erat.
Sangat erat. 
Membelaiku, berkata bahwa semua akan baik-baik saja untukku.
Tapi kali ini Juni berbohong padaku. 
Dia tak baik-baik saja.
 Sampai aku tau, air mata yang dibawanya adalah untukku. 
Keluar dari kedua mataku. 

Juniku memelukku dan berkata "Aku akan bawakan Juni yang paling manis untukmu tahun depan, janjiku untukmu"
Juniku sayang, Juniku malang.


Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.