Pages

Senin, 15 Oktober 2012

Tukang Jamu dan Segelas Makna Hidup

Pasar pagi ini seperti biasanya, ramai
Aku berkeliling menjelajahi setiap sudut
Mencari detik untuk kuabadikan dalam sebuah gambar
Sampai langkahku terhenti di satu tempat, penjual jamu
Dia seorang wanita paruh baya, berpakaian jawa lengkap dengan sanggul di mahkotanya

Sapaanya begitu hangat,
'Cantik' begitu dia memanggilku
Aaahh... dia membuatku tersipu malu
Ada kenyamanan saat berinteraksi denganya
Dia memaksaku meminum jamu yang sebetulnya aku tak suka
Kunir asam, begitu namanya
Tapi sebagai terimakasihku atas sapa hangatnya, kuminum segelas kunir asam yang telah diangsurkan padaku

Tegukan pertama, aku mengernyitkan dahi
Tegukan kedua, kupikir rasanya tidak terlalu aneh
Mungkin bahkan cenderung enak dilidahku
Tak terasa tandas sudah isi gelasku
Dia tersenyum

Kau tahu?
Segelas kunir asam beserta penjualnya ini memberikanku satu pelajaran hidup
Hal yang tadinya kita pikir itu adalah sesuatu yang aneh dan "gag banget" , ternyata tak selalu buruk setelah kita coba
Rasa aneh, mengernyitkan dahi, ingin berhenti, semua sama seperti masalah dalam hidup ini

Terimakasih wahai ibu penjual jamu,
Terimakasih karena telah memaksaku meminum segelas pelajaran hidup.


Jogjakarta, 15 Oktober 2012

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.